Perlu SDM Berkualitas untuk Penyelenggaraan Kerja Sama Selatan-Selatan yang Lebih Baik
By Abdi Satria
nusakini.com-Yogyakarta-Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk memajukan dan mempromosikan Kerja Sama Selatan-Selatan di antara negara berkembang. Untuk memaksimalkan upaya dimaksud, segenap pihak yang terlibat diharapkan memiliki kapasitas dan kemampuan di bidang tata kelola dan manajemen pemberian proyek bantuan internasional bagi negara asing.
Untuk mewujudkan hal itu, Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan Program Studi Magister Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis – Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta memberikan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Penyelenggara KSS Indonesia di Bidang Manajemen Proyek di Yogyakarta pada 22 – 26 April 2019.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas SDM di Kementerian/Lembaga Pemerintah di Indonesia, terutama dalam pengelolaan bantuan internasional Indonesia. Diharapkan kegiatan ini dapat semakin meningkatkan pemahaman dan kemampuan para peserta dalam merancang program pemberian bantuan internasional, terutama dalam kerangka Kerja Sama Selatan Selatan. Dipercayai bahwa keberhasilan suatu program pelatihan berawal perencanaan yang baik.
Pelatihan dibuka secara resmi oleh Duta Besar Diar Nurbintoro dari Direktorat Kerja Sama Teknik Kemlu, Senin (22/4), dan dihadiri oleh Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis – Universitas Gadjah Mada serta para pengajar di FEB-UGM.
Duta Besar Diar Nurbintoro dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia menekankan pentingnya peran Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular Indonesia dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) Global dan memiliki tanggung jawab besar dalam mengimplementasikan Kerja Sama dimaksud. Berbagai bantuan internasional Indonesia adalah bentuk dari komitmen Pemerintah Indonesia tersebut.
Ditambahkan bahwa kiprah Indonesia dalam Kerja Sama Selatan Selatan telah mendapat pengakuan dunia internasional. Pada September 2018 lalu, Indonesia memperoleh penghargaan dari United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP) dan United Nations Office for South-South Cooperation (UNOSSC) atas kontribusinya terhadap Kerja Sama Selatan Selatan terutama di wilayah Pasifik.
Sementara Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis – Universitas Gadjah Mada menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya atas kepercayaan yang diberikan untuk melaksanakan pelatihan dimaksud. Ditambahkan bahwa kegiatan ini juga sejalan dengan visi dan misi UGM untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada bangsa Indonesia.
Direktorat Kerja Sama Teknik berharap, melalui program ini para penyelenggara di berbagai K/L di Indonesia dapat merencanakan dan melaksanakan proyek dan program bantuan internasional Indonesia dengan baik.
Pelatihan diikuti oleh 21 peserta yang berasal dari BPOM, KKP, Kemenpar, Kemenaker, Kemenkominfo, Kemtan, BBIB Singosari, Kemenkeu, Kemen Setneg, Kemenperin, Kemensos. Materi pelatihan difokuskan pada mindset EPM Portfolio and Project Management, Project Cycle Management, Monitoring and Evaluation berbasis LFA, Sustainable Project Planning and Budgeting, Penyusunan Proposal Proyek untuk FS, Kontrak Kerja Pengadaan Barang dan Jasa.(p/ab)